"Sebuah Nama Sebuah Cerita"

Welcome to My Blog !


" A Story of Experience, Science and
Expression of feelings"

- Go where u wanna go - Do what u wanna do - Be what u wanna be - U just have one life and one chance to do all the things u wanna do -

Home

Kamis, 14 Juli 2011

Seputar Kesalahan di Bulan Ramadhan

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi terakhir beserta keluarga dan para sahabatnya.

Ini merupakan kumpulan dari beberapa kesalahan yang menyebar di kalangan kaum muslimin. Penulis harapkan bisa menjadi peringatan bagi yang lupa dan lalai serta bagi kalangan awam. Dan sengaja penulis susun makalah ini dengan ringkas. Kita memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan tulisan ini bermanfaat. Maha suci Allah, sebaik dan seagung Dzat yang dimintai dan ditujukan harapan.


Berikut beberapa kesalahan tersebut :

Pertama : Tidak Mengerjakan Shalat Kecuali Di Bulan Ramadhan.
Ini merupakan kesalahan paling fatal dan dosa paling buruk. Barangsiapa yang meninggalkan shalat setelah bulan Ramadhan berarti telah menghancurkan bangunannya dan menguraikan benang yang sudah dipintal dengan kuat. Allah ta’ala berifrman :

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali ...” (QS. an-Nahl: 92)

Nabi bersabda:

“(Batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda :

“Perjanjian antara kami (kaum muslimin) dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa`i dan Ibnu Majah)

Yang sungguh mengherankan, ada yang berpuasa tapi tidak shalat….!! Padahal orang yang tidak shalat tidak ada kewajiban puasa baginya, karena dia kafir,


Kedua : Lalai dari tujuan utama puasa dan hikmah-hikmahnya.

Puasa memiliki maksud dan tujuan, diantaranya apa yang disebutkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 183)

Tujuan dari puasa ini adalah ketakwaan, bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan, minuman dan nafsu, karena Allah ta’ala tidak butuh puasa yang seperti ini, sebagaimana sabda Nabi :

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan keji dan dusta serta melakukannya, maka Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR. al-Bukhari)

Bahkan puasa yang benar dapat mencegah perbuatan maksiat, sebagaimana sabda Nabi :

“Puasa bagaikan perisai, janganlah berkata keji dan kotor dengan berbuat jahil …” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Terkadang Anda melihat sebagian orang berpuasa, tapi tidak meninggalkan perbuatan haram, seperti kedzaliman, permusuhan, hasad dan dengki, ghibah dan namimah (menggunjing orang dan mengadu domba) serta perkataan jorok/kotor.


Ketiga : Berpaling dari mempelajari hukum-hukum puasa, adab, syarat dan pembatal-pembatalnya. dengan tidak menghadiri majlis-majlis ta’lim, tidak bertanya tentang masalah puasa, dan dia berpuasa dalam keadaan jahil, atau mungkin melakukan perbuatan yang dapat membatalkan puasanya sedang dia tidak mengetahui. Allah ta’ala berfirman :

“... Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. an-Nahl: 43)

Nabi bersabda :

“Barangsiapa melakukan amalan yang tidak didasari perintah kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim)

Dan Nabi bersabda :

“Menuntut ilmu adalah kewajban bagi setiap muslim.” (HR. al-Baihaqi)

Keempat : Menyia-nyiakan waktu puasa dan malam harinya dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan terkadang dengan sesuatu yang haram atau membahayakan, sebagian orang banyak tidur di siang hari dan tidaklah bangun kecuali menjelang berbuka puasa, barangsiapa yang banyak tidur maka dia terluput dari berbagai macam kebaikan, sebagian lainnya menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron dan telenovela yang di dalamnya banyak wanita yang bertabarruj serta pemandangan yang menyelisihi adab dan syariat, sebagian orang tidak meninggalkan berbagai pertandingan dan permainan dan mungkin saling bertaruhan sehingga termasuk judi yang diharamkan. Ada yang begadang dengan bermain kartu atau ngobrol yang tidak bermanfaat sehingga terjatuh pada sesuatu yang haram seperti : ucapan kotor, ghibah dan namimah. Ada yang begadang dengan bernyanyi mempergunakan alat musik di bulan Qur`an!! Ada pula yang mondar-mandir di mall-mall atau jalanan. Dan kebanyakan wanita tidur sampai siang hari kemudian bangun mengerjakan tugas rumah dan dapur sampai maghrib kemudian setelah berbuka puasa sibuk mendatangi dan duduk-duduk di mall-mall sampai larut malam!!

Apa yang mereka ambil dari kebaikan bulan Ramadhan ?! Apa yang mereka peroleh dari waktu-waktunya ?! Dimana mereka dari petunjuk Rasulullah di bulan yang penuh berkah ini, yang mana beliau bersungguh-sungguh pada bulan ini, melebihi yang lainnya, dan malaikat Jibril memuroja’ah beliau al-Qur`an setiap malam. Beliau beri’tikaf di masjid dan berpaling dari urusan dunia pada sepuluh hari terakhir dan sangat dermawan di bulan ini, dan menguatkan kaum muslimin untuk mengasihi para janda dan anak yatim, menyambung silaturrahim, memuliakan tetangga dan berbagai macam ketaatan.

Demikianlah seorang muslim hendaknya meneladani Rasulnya, sehingga memperbanyak membaca al-Qur`an, mentadabburi makna dan membaca tafsirnya, karena tidaklah cukup hanya sekedar membaca tanpa mengetahui maknanya bagi orang yang baligh dan mukallaf. Antusias mengikuti pelajaran dan majlis al-Qur`an dan al-Hadits, mendengarkan kaset yang bermanfaat, membaca kitab-kitab fiqih dan hadits, bersungguh-sungguh dalam amal shalih, kebaikan dan ketakwaan. Dan ini bukan hanya sekedar di bulan Ramadhan, akan tetapi di bulan Ramadhan ini hendaknya seorang mukmin memperbanyak amalannya.

Kelima : Memperbanyak makanan dan minuman serta berlebih-lebihan dengan beraneka ragam jenis makanan, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang baik pencernaannya sehingga merasa berat untuk beribadah dan malas shalat dan membaca al-Qur`an. Ada yang mengatakan barangsiapa yang makan, minum dan tidurnya banyak dia luput dari berbagai macam kebaikan. Nabi bersabda:

“Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia kecuali perutnya, karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya, kalaupun dia ingin makan, maka hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, an-Nasa`i dan at-Tirmidzi)

Sebagian salaf berkata: Allah menggabungkan tentang seluruh kesehatan pada separuh ayat yaitu firman Allah ta’ala :

“... Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Barangsiapa yang berlebih-lebihan dalam makan dan minum dia telah lalai dari salah satu hikmah puasa yaitu menghindarkan tubuh dari pengaruh makanan dan minuman yang bisa memberatkan tubuh.

Demikianlah 5 (lima) seputar kesalahan di Bulan Ramadhan, semoga dapat dijadikan sebagai motivasi dan renungan hidup bagi kita semua, Amien....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar