"Sebuah Nama Sebuah Cerita"

Welcome to My Blog !


" A Story of Experience, Science and
Expression of feelings"

- Go where u wanna go - Do what u wanna do - Be what u wanna be - U just have one life and one chance to do all the things u wanna do -

Home

Minggu, 18 September 2011



Dia tersenyum.
Aku berputar-putar melihat sekelilingku, untuk siapakah senyumannya?
Dia memanggilku ….
“Kamu.. Hei iya kamu..”
Aku masih bertanya-tanya .. ada apa gerangan?
D: “Siapa namamu?”
A: “Pentingkah untuk tahu siapa namaku? Apalah arti sebuah nama? Bukankah hanya sekedar panggilan?”
D: “Jika aku tak tahu namamu, dengan apa aku memanggilmu?”
A: “Panggil saja aku angin.”
D: “Mengapa harus angin?”
A: “Karena aku datang dan pergi sesuka hatiku”
Beberapa hari kemudian aku bertemu lagi dengannya.
Dia menyapaku. Dan mulai berbicara denganku. Tak lama dia bertanya
D: apa yang kau tahu mengenai cinta?
A: untukku cinta itu seperti aku, Angin, kau tahu kenapa? Karena dia seperti aku, datang dan pergi sesuka hatinya.
D: Pernahkah kau merasakannya?
A: Seringkali. Karena dia tak pernah mati. Hidup di setiap sanubari.
D: Percayakah padanya? Bukankah cinta terkadang menyakitkan?
A:Mungkin menyakitkan… Tapi cinta itu sangat menyenangkan. Coba kau rasakan.
D: Aku rasa aku jatuh cinta. Hampa ketika ia tak ada, tapi ketika ia datang hati sedikit bimbang untuk bersandingan.
A: waw , itulah cinta, indah jika dirasa.
D: Tidakkah kau bertanya pada siapa aku jatuh cinta?
A: siapa?
D: Padamu, angin,
A: Mengapa?
D: Bukankah kita tak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Dan seperti kau bilang cinta itu seperti angin. Kala hembusannya perlahan menenangkan, akan tetapi jika berubah menjadi badai justru menghancurkan.
A: “………………………………………….”
*hening* *ending*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar