"Sebuah Nama Sebuah Cerita"

Welcome to My Blog !


" A Story of Experience, Science and
Expression of feelings"

- Go where u wanna go - Do what u wanna do - Be what u wanna be - U just have one life and one chance to do all the things u wanna do -

Home

Minggu, 18 September 2011

Aku dan mamiku :)



Aku sering bertanya padanya. Dan aku menyukai berbagai jawabannya. Beliau sosok orang yang romantis ternyata.




  • aku  : Apakah kau akan meninggalkan aku sendiri??
  • mami : Tidak akan pernah terjadi anakku, karena aku akan selalu berada disini (menunjuk hatiku)

……………………………………………..


  • aku: Aku tak suka gelap. Aku merasa sepi, sendiri.

  • mami: Lihat itu (menunjuk bintang), persepsikan aku seperti itu. Aku akan selalu menyinari setiap   malammu dengan sinarnya, agar kau tidak takut dan merasa sendiri lagi.

  • aku: Tapi bintang akan berhenti bersinar jika langit mendung. Aku akan merasa sendiri lagi. Takut lagi.

  • mami: Kau tak sendiri. Kau tak akan pernah merasa sepi meski bintang sedang tak bersinar. Karena aku selalu ada dan menyinari hatimu.


…………………………..

  • aku: Aku ingin seperti bintang. Bisakah aku menjadi seperti itu?

  • mami: Bisa, asal kau mau berusaha. Kau akan menjadi bintang paling cantik dan memiliki sinar paling terang yang pernah orang lain temui.

  • aku : Jika aku tak bisa bagaimana? Apa kau akan marah padaku?

  • mami: Marah? Mengapa harus marah? Apa kau tak sadar jika sekarang ini kau sedang beranjak menjadi bintang di dunia? Dan apakah tidak sadar jika kau kini telah menjadi bintang dihatiku, dihati daddy??

………………………….


  • aku: Aku benci hidupku. Tak ada yang istimewa disini.

  • mami: Saat aku seumurmu, aku juga pernah mengatakan hal yang serupa. Tapi lihatlah aku sekarang. Aku bahagia, aku merasa hidupku istimewa semenjak aku mendengar suara tangismu untuk pertama kali. Kau yang membuat hidupku jauh lebih istimewa nak. Tak pernahkah kau menyadarinya??

…………………………………………


  • aku: Aku merindukanmu. Tidakkah kau merasakan hal yang sama?

  • mami: Ya, aku juga merindukanmu, bahkan melebihi kerinduanmu padaku.

  • aku: Kenapa tidak kau ungkapkan?

  • mami: Untuk apa anakku? Mengungkapkannyapun tiada berguna. Semua itu tidak akan mengurangi kadar kerinduan yang kutahan selama ini.

  • aku: Agar aku tahu dan merasa kau dekat denganku.

  • mami: Anakku, meski jarak kita ribuan mil jaraknya, meski kita berada di benua yang berbeda, tidak tahukan kau jika sebenarnya hati kita dekat? Tidakkah kau merasa aku selalu menjagamu dan berada disisimu?

………………………………

  • aku: Aku ingin seperti kau. Kau selalu terlihat cantik, anggun dan memukau. Tidak seperti aku.

  • mami: (berdiri dan menyentuh pundakku) Lihatlah dicermin. Apa bedanya aku dan kau? Kau cantik melebihi aku. Tidakkah kau menyadarinya? Dicermin ini lihatlah, aku tidak jauh berbeda dari kau anakku. Lihatlah betapa sempurnanya kau. Ada sebagian diriku dan daddymu di dirimu.

  • aku: Tapi aku tidak seanggun kau.

  • mami: Jadilah dirimu sendiri anakku. Carilah jati dirimu. Jadilah pribadi yang rendah hati, maka kau akan bersinar melebihi aku. Karena keanggunan, kecantikan, dan pesona abadi itu terletak dihatimu. Bukan di balik wajahmu yang rupawan .

……………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar