"Sebuah Nama Sebuah Cerita"

Welcome to My Blog !


" A Story of Experience, Science and
Expression of feelings"

- Go where u wanna go - Do what u wanna do - Be what u wanna be - U just have one life and one chance to do all the things u wanna do -

Home

Selasa, 11 Oktober 2011

....

Aku pernah mendengar beberapa anak berceloteh tentang cinta, aku pikirkan, aku renungkan, bahkan aku bayangkan menjadi seorang anak berbicara.

“Cinta adalah ketika aku mengenakan parfum kakakku ketika pergi sekolah, dia pun mengenakan parfum kakaknya, sepertinya, aku mencium wanginya, dia mencium wangiku. Cinta adalah ketika seseorang yang aku sukai menyukai baju yang aku kenakan, dan akupun mengenakannya setiap hari. Cinta adalah ketika aku rela memberikan beberapa kentang goreng dari bekalku untuknya tanpa berharap dia memberikan sedikit telur dadarnya untukku. Cinta adalah ketika aku menjahilinya bahkan sampai menangis hanya untuk mendapatkan sedikit perhatiannya. Cinta adalah yang membuat aku tersenyum walau aku sedang lelah setelah pelajaran olahraga,” ucapnya sepulang sekolah seraya mengelap keringat di dahinya.

“Cinta adalah ketika aku sedang ragu untuk tampil dalam lomba pidato, dia memberikan lambaian tangan dan senyuman untuk menyemangatiku. Cinta adalah ketika aku berharap dia yang menenangkanku ketika aku bertengkar dengan temanku. Cinta adalah ketika bulu mataku naik turun melihatnya, dan aku merasakan serpihan bintang keluar dari mataku. Cinta adalah ketika aku celingak-celinguk saat dia gak masuk sekolah,” tuturnya sebelum tidur sambil memandangi langit-langit kamarnya.

“Cinta adalah ketika seseorang menyebut namaku dengan cara yang beda, sampai aku sadar bahwa namaku aman di bibirnya,” ujarnya padahal baru saja dia dimarahi ibunya karena tak mau makan. “Lagi gak nafsu,” bantahnya.

“Cinta adalah ketika ibu mencium keningku dan menaikkan selimut sampai ke dagu untuk mengantar aku ke alam mimpi. Cinta adalah ketika ayah menggendongku ke kamar tidur karena aku tertidur saat menonton TV. Cinta adalah ketika ibu melihat ayah yang lusuh dan bau sepulang kerja, tapi tetap menganggapnya pria paling tampan di dunia. Cinta adalah ketika ibu membuatkan kopi untuk ayah, dan menyicipnya hanya untuk memastikan rasanya sedap sebelum disajikan untuk ayah,” gumamnya sambil setengah sadar karena kantuk yang tak tertahankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar